FITRAH.SCH.ID – Paradigma konstruktivisme merupakan salah satu paradigma pembelajaran yang banyak diterapkan di berbagai institusi pendidikan di seluruh dunia. Paradigma ini menekankan pada peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran dan menganggap bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman, refleksi, dan dialog dengan lingkungan sosial dan alam sekitar.
Baca juga : Ajaran Ki Hajar Dewantara dan Relevansinya
Ada beberapa tokoh paradigma kontruktivisme dalam pembelajaran yang sangat berpengaruh dalam pengembangan dan pemahaman paradigma ini, berikut ini beberapa di antaranya:
Jean Piaget
Jean Piaget merupakan salah satu tokoh terkenal dalam bidang psikologi perkembangan anak. Kontribusinya dalam paradigma konstruktivisme terletak pada penelitiannya mengenai perkembangan kognitif anak-anak. Menurut Piaget, anak-anak membangun pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan lingkungan dan orang lain, bukan hanya menerima pengetahuan secara pasif dari lingkungan. Ia juga menekankan bahwa anak-anak harus memiliki kesempatan untuk bereksplorasi dan mengembangkan pengetahuan mereka sendiri, daripada hanya menerima informasi dari orang dewasa.
Lev Vygotsky
Lev Vygotsky adalah seorang psikolog sosial asal Rusia yang dikenal karena kontribusinya dalam bidang konstruktivisme sosial. Menurut Vygotsky, pengetahuan dan pemahaman seseorang berkembang melalui interaksi sosial dengan orang lain dan lingkungan. Ia mengemukakan bahwa peserta didik belajar melalui kerjasama dan dialog dengan orang lain, bukan hanya dengan cara membaca atau mendengarkan informasi dari orang lain. Vygotsky juga menekankan pentingnya peran guru dalam membantu peserta didik membangun pemahaman dan pengetahuan mereka sendiri melalui diskusi dan refleksi bersama.
Jerome Bruner
Jerome Bruner merupakan salah satu tokoh konstruktivisme kognitif yang memperkenalkan teori “pembelajaran dengan discovery”. Ia mengemukakan bahwa pembelajaran yang efektif terjadi ketika peserta didik aktif dalam proses pembelajaran dan membangun pengetahuan mereka sendiri melalui eksplorasi, tanya jawab, dan diskusi. Bruner juga menekankan bahwa guru harus memperhatikan kebutuhan dan minat individu peserta didik, serta memfasilitasi proses pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing.
John Dewey
John Dewey adalah seorang filsuf pendidikan Amerika yang dikenal sebagai pelopor pendekatan konstruktivisme. Menurut Dewey, belajar haruslah terjadi melalui pengalaman langsung dan aktif, bukan hanya dengan cara membaca atau mendengarkan informasi. Ia juga menekankan bahwa proses pembelajaran harus melibatkan refleksi dan evaluasi terhadap pengalaman yang dialami peserta didik, serta mengintegrasikan pengalaman-pengalaman tersebut ke dalam pemahaman mereka.
Ernst von Glasersfeld
Ernst von Glasersfeld adalah seorang filosof Austria yang dikenal karena kontribusinya dalam bidang epistemologi konstruktivisme. Menurutnya, pengetahuan tidak dapat diterima secara objektif atau absolut, melainkan hanya dapat dibangun secara subjektif oleh individu melalui pengalaman, refleksi, dan interaksi dengan lingkungan. Von Glasersfeld juga menekankan pentingnya peran bahasa dalam membangun pengetahuan, dan bahwa bahasa harus disesuaikan dengan pemahaman dan pengalaman individu.
Paulo Freire
Paulo Freire adalah seorang pendidik dan filsuf Brasil yang dikenal karena kontribusinya dalam bidang pendidikan kritis. Menurutnya, pendidikan seharusnya melibatkan refleksi kritis dan tindakan sosial yang bertujuan untuk mengubah kondisi sosial yang tidak adil. Freire juga menekankan pentingnya peran peserta didik sebagai subjek aktif dalam proses pembelajaran, bukan hanya sebagai objek pasif yang menerima informasi dari guru.
Baca juga : Tips Menjadi Guru Digital Indonesia
Tokoh paradigma kontruktivisme tersebut telah memberikan kontribusi yang besar dalam pengembangan paradigma konstruktivisme dalam pembelajaran. Mereka semua menekankan pada pentingnya peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran dan bahwa pengetahuan dibangun melalui pengalaman, refleksi, dan interaksi dengan lingkungan dan orang lain. Dalam pandangan mereka, pembelajaran yang efektif terjadi ketika peserta didik aktif dalam proses pembelajaran dan membangun pengetahuan mereka sendiri melalui eksplorasi, tanya jawab, dan diskusi.
Para tokoh paradigma kontruktivisme tersebut juga menekankan pentingnya peran guru dalam membantu peserta didik membangun pemahaman dan pengetahuan mereka sendiri melalui diskusi, refleksi, dan evaluasi terhadap pengalaman yang dialami. Guru harus memperhatikan kebutuhan dan minat individu peserta didik, serta memfasilitasi proses pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing.
Kesimpulannya, paradigma konstruktivisme dalam pembelajaran telah berkembang pesat sejak diperkenalkan oleh tokoh-tokoh seperti Jean Piaget, Lev Vygotsky, Jerome Bruner, John Dewey, Seymour Papert, Ernst von Glasersfeld, dan Paulo Freire. Kontribusi mereka telah membantu memperkuat pandangan bahwa pengetahuan bukanlah sesuatu yang diterima secara pasif, melainkan dibangun secara aktif melalui pengalaman, refleksi, dan interaksi dengan lingkungan dan orang lain.
Ingin Jasa Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif yuk segera hubungi Tim Bikinkarya Creative Media melalui website maupun sosial media








